About

TRI RAHMAH SILVIANI | 15709251035 | PMat A | UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Sabtu, 31 Oktober 2015

VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN PENELITIAN

Catatan,  27 Oktober 2015
Matakuliah Metodologi Penelitian
Dosen Pengampu : Dr. Heri retnawati
INSTRUMEN PENELITIAN

Membuktikan Validitas dan Mengestimasi Reliabilitas.
A.   Validitas
Validitas berhubungan dengan sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur secara tepat apa yang seharusnya diukur (Tuckman, 1972:140; 1981:110). Tujuan dari validasi instrumen adalah untuk memastikan bahwa instrumen yang telah kita buat itu layak digunakan dan mengukur apa yang hendak diukur.
Validitas ada 3 yaitu :
1.     Validitas isi
Validasi isi dapat dilakukan denga expert judgment atau pertimbangan ahli untuk menilai isi dari instrumen secara sistematis. Validitas isi dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu validitas tampang dan validitas logis. Validitas tampang diperoleh melalui pemeriksaan terhadap butir-butir instrumrn/tes untuk membuat kesimpulan bahwa instrumen/tes mengukur aspek yang relevan. Validitas logis, dapat dilihat sejauh mana butir soal merepresentasikan instrumen, jadi semua butir soal haruslah mewakili setiap instrumen.
2.    Validitas Kontruks
Validitas kontruks dilakukan setelah validitas isi. Setelah menurut para ahli suatu instrumen dikatakan valid maka selanjutnya dilakukan validitas konstruk dengan menggunakan analisis faktor.
Analisis faktor dapat juga dimaknai sebagai metode statistik yang menyelidiki antar hubungan seperangkat skor tes/alat ukur serta menetapkan jumlah faktor atau konstruk yang diperlukan untuk menerangkan antara hubungan itu (Ary, Jacobs & Razavieh, 1982-291).
Misalnya :  membuktikan apakah kemampuan berbahasa, atau kompetensi Bahasa, benar-benar terdiri dari listening, reading, writing dan speaking. Apakah instrument kita memuat semua itu maka itulah yang disebut validitas construct.
Validitas konstruct, EFA  (factor analisis) dan CFA (confirmatory factor analisis)
3.    Validitas kriteria
Validitas kriteria harus ada dua tes, tes yang akan divalidasi dan kriterianya. Validitas waktu berjauhan disebut validitas prediktif sedangkan waktunya berdekatan disebut koheren

B.   Reliabilitas
Reliabilitas merujuk kepada sejauhmana suatu alat ukur secara konsisten mengukur apa yang seharusnya diukur (Tuckman, 1972: 136 ; Gay 1981: 116)
Realibilitas merujuk pada konsistensi. Untuk mengetahui konsisten atau tidak, dapat dilakukan dengan banyak cara
1.       Metode tes berulang (test-retest methods)
2.       Metode bentuk paralel (equivalent methods )
Untuk mengestimasi reliabilitas secara eksternal
3.      Konsistensi internal, contohnya belah dua seolah-olah instrument dibagi dua contoh genap dan ganjil. Tetapi harus dibuktikan dulu asumsinya genap dan ganjil tersebut.
4.      Realibilitas komposit, jumlahan dari beberapa. Untuk mengestimasi instrument yang skornya bukan hanya 1 dan 0. Menggunakan reliabilitas alpha. Apapun datanya paling aman menggunakan estimasi alpha
5.      Realibilitas dengan generalisable
Untuk data kualitatif raliabilitas dan validitas tetap ada melainkan beda istilah. Kalau validitas diganti menjadi prediktibilitas. Mengguanakan triangulasi, diamati berulang-ulang.

Ada ahli yang menyatakan bahwa menghitung validitas dengan membuat korelasi butir dengan skor total disebut validitas butir. Pertanyaannya, validitas butir ada atau tidak ada korelasinya dengan skor total? Dan masuk ke jenis validitas yang mana? Jawab : validitas butir ini tidak ada, ini merupakan salah konsep. Korelasi butir dan korelasi total merupakan ekstensi reliabilitas.
Referensi tambahan
Wagiran. (2015). Metodologi penelitian pendidikan. Yogyakarta: Deepublish 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar