Catatan,
27 Oktober 2015
Matakuliah
Metodologi Penelitian
Dosen Pengampu : Dr. Heri retnawati
INSTRUMEN PENELITIAN
Membuktikan
Validitas dan Mengestimasi Reliabilitas.
A.
Validitas
Validitas berhubungan dengan sejauh mana suatu alat ukur
mampu mengukur secara tepat apa yang seharusnya diukur (Tuckman, 1972:140;
1981:110). Tujuan dari validasi instrumen adalah untuk memastikan bahwa
instrumen yang telah kita buat itu layak digunakan dan mengukur apa yang hendak
diukur.
Validitas ada 3 yaitu :
1.
Validitas isi
Validasi isi dapat dilakukan denga expert judgment atau pertimbangan ahli untuk menilai isi dari
instrumen secara sistematis. Validitas isi dapat diklasifikasikan menjadi dua
yaitu validitas tampang dan validitas logis. Validitas tampang diperoleh
melalui pemeriksaan terhadap butir-butir instrumrn/tes untuk membuat kesimpulan
bahwa instrumen/tes mengukur aspek yang relevan. Validitas logis, dapat dilihat
sejauh mana butir soal merepresentasikan instrumen, jadi semua butir soal
haruslah mewakili setiap instrumen.
2.
Validitas Kontruks
Validitas kontruks dilakukan setelah validitas isi.
Setelah menurut para ahli suatu instrumen dikatakan valid maka selanjutnya
dilakukan validitas konstruk dengan menggunakan analisis faktor.
Analisis faktor dapat juga dimaknai sebagai metode
statistik yang menyelidiki antar hubungan seperangkat skor tes/alat ukur serta
menetapkan jumlah faktor atau konstruk yang diperlukan untuk menerangkan antara
hubungan itu (Ary, Jacobs & Razavieh, 1982-291).
Misalnya : membuktikan apakah kemampuan berbahasa,
atau kompetensi Bahasa, benar-benar terdiri dari listening, reading, writing dan
speaking. Apakah instrument kita memuat semua itu maka itulah yang disebut
validitas construct.
Validitas konstruct, EFA (factor
analisis) dan CFA (confirmatory
factor analisis)
3.
Validitas kriteria
Validitas kriteria harus ada dua tes, tes
yang akan divalidasi
dan kriterianya.
Validitas waktu
berjauhan disebut validitas prediktif sedangkan
waktunya berdekatan disebut koheren
B.
Reliabilitas
Reliabilitas merujuk kepada sejauhmana suatu alat ukur
secara konsisten mengukur apa yang seharusnya diukur (Tuckman, 1972: 136 ; Gay
1981: 116)
Realibilitas
merujuk pada konsistensi. Untuk mengetahui konsisten atau tidak, dapat
dilakukan dengan banyak cara
1.
Metode
tes berulang (test-retest methods)
2.
Metode
bentuk paralel (equivalent methods )
Untuk mengestimasi reliabilitas secara eksternal
3.
Konsistensi
internal, contohnya belah dua seolah-olah instrument dibagi dua contoh genap
dan ganjil. Tetapi harus dibuktikan dulu asumsinya genap dan ganjil tersebut.
4.
Realibilitas
komposit, jumlahan dari beberapa. Untuk mengestimasi instrument yang skornya
bukan hanya 1 dan 0. Menggunakan reliabilitas
alpha. Apapun datanya paling aman
menggunakan estimasi alpha
5.
Realibilitas
dengan generalisable
Untuk data kualitatif raliabilitas dan
validitas tetap ada melainkan beda istilah. Kalau validitas diganti menjadi
prediktibilitas. Mengguanakan triangulasi, diamati berulang-ulang.
Ada ahli yang menyatakan bahwa
menghitung validitas dengan membuat korelasi butir dengan skor total disebut
validitas butir. Pertanyaannya,
validitas butir ada atau tidak ada korelasinya dengan skor total? Dan masuk ke
jenis validitas yang mana? Jawab : validitas butir ini tidak ada, ini
merupakan salah konsep. Korelasi butir dan korelasi total merupakan ekstensi
reliabilitas.
Referensi tambahan
Wagiran. (2015). Metodologi
penelitian pendidikan. Yogyakarta: Deepublish
Tidak ada komentar:
Posting Komentar