Tugas Metodologi
Penelitian
Variabel Penelitian
TRI RAHMAH SILVIANI | 15709251035
PPs PMat A 2015
1. Pengaruh lesson study pada MGMP terhadap kompetensi
guru matematika.
a.
Variabel Penelitian
b.
Definisi variabel
1)
Lesson study
Lesson study merupakan model pembinaan
profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan
berkelanjutan berlandaskan prinsip-prinsip kolegalitas dan mutual learning
untuk membangun komunitas belajar. Lesson study bukanlah metode belajar atau
strategi pembelajaran tetapi kegiatan lesso study dapat menerapkan berbagai
metode belajar yang sesuai dengan situasi, kondisi, dan permasalahan yang
dihadapi guru.
2)
Kompetensi guru menurut para ahli.
Arif Rohman, Unimas (2003: 8) mengungkapkan
bahwa kompetensi adalah kecakapan untuk berbuat sesuatu dalam mencapai standart
tertentu atau menyebut kompetensi sebagai kombinasi pengetahuan, kemahiran, dan
ting kah laku yang diperlukan untuk mencapai tujuan.
Robin McKay “competensy is a set of behaviours, which demonstrates that a person has
the abilities, knowladge, skills and personal attributes to do the job
competently.” (http://www.assess.co.nz/pages/).
Charles (E. Mulyasa, 2007: 47) mengemukakan
bahwa “competency as rational performance
which satisfictorily meets the objective for a desired audition”
(kompetensi adalah prilaku yang rasional untuk mencapai tujuan yang
dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang diharapkan).
Dari kajian-kajian tentang kompetensi
tersebut, maka kompetensi guru merupakan suatu kecakapan yang tersusun atas
pedagogok, profesional, kepribadian dan sosial untuk mencapai tujuan yang
dipersyaratkan.
3)
Prestasi siswa
Saiful Bahri Djamarah (1994: 20-21) dalam
bukunya Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, bahwa prestasi adalah apa yang
telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang
diperoleh dengan jalan keuletan kerja. Dalam buku yang sama Nasrun harahap,
berpendapat bahwa prestasi adalah penilaian pendidikan tentang perkembangan dan
kemajuan siswa berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan
kepada siswa.
Dari pengertian di atas dapat diambil
kesimpulan bahwa prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan seseorang atau
kelompok yang telah dikerjakan, diciptakan dan menyenangkan hati yang diperoleh
dengan jalan bekerja.
c.
Indikator
Penelitian
Berdasarkan kajian teori maka indikator
yang diangkat dalam penelitian ini adalah kinerja guru yang diukur melalui
empat kompetensi utama guru Berdasarkan pedoman pelaksanaan penilaian kinerja
guru yang disusun oleh dirjen PMPTK Kemendiknas yang terdiri atas kompetensi
Pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi
profesional. Berikut ini adalah tabel indikatornya:
No
|
Kompetensi
|
Aspek
|
Indikator
|
Sumber
data
|
1
|
Pedagogik
|
Memahami karateristik Peserta Didik
|
a. Mengenal gaya belajar peserta didik
b. Mengenal kemampuan kognitif peserta didik
c. Mengenal Kepribadian peserta didik
d. Mengidentifikasi bekal awal kemampuan Peserta didik
|
Guru dan siswa
|
Kemampuan Guru dalam proses
pembelajaran
|
a. Mengetahui dan memahami berbagai teori belajar dan
pembelajara.
b. Menggunakan teori belajar dan pembelajaran untuk menyusun
ranggan pembelajaran dan strategi pembelajaran.
c. Menggunakan dan memilih teori belajar dan pembelajaran yang
sesuai dengan karateristik peserta didik.
|
|||
Pelaksanaan Proses Pembelajara
|
a. Menata proses pembelajaran yang menarik
b. Melaksanakan pembelajaran yang kondusif
|
|||
Melakukan Evaluasi pembelajaran
|
a. Menyebutkan berbagai jenis penilaian
b. Mengunakan teknik penilaian yang cocok untuk mencapai
kompetensi tertentu.
|
|||
2
|
Kepribadian
|
Kemampuan personal guru yang
mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, berwibawa serta
berakhalak mulia.
|
a. Bertindak sesuai dengan norma, hukum, serta sosial sesuai dengan
norma yang berlaku dimasyarakat
b. Menunjukan pribadi dewasa dan teladan
c. Etos kerja dan tanggung jawab yang tinggi
d. Kewibawaan yang
berpengaruh positif terhadap peserta didik
e. Berakhlak mulia sebagai teladan bagi peserta didiknya.
|
|
3
|
Sosial
|
Kemampuan guru dalam berinterkasi
atau berkomunikasi dengan lingkungan sekitar
|
a. Berkomunikasi dengan baik pada peserta didik.
b. Berkomunikasi dengan baik pada sesama pendidik
c. Berkomunikasi dengan baik pada orang tua peserta didik
|
|
4
|
Profesional
|
Kemampuan guru dalam penguasaan
materi yang sesuai dengan kurikulum
|
a. Memiliki kemampuan untuk memahami materi pelajaran yang
sesuai dengan kurikulum.
b. Memiliki kemampuan dalam penelitian dan kajian kritis
dalam memperdalam pengetahuan bidang studi.
|
2.
Pengembangan
metode pembelajaran kooperatif melalui media pembelajaran Worksheet dan
pengaruhnya terhadap karakter, kemampuan membuktikan dan komunikasi matematis
siswa
a.
Variabel Penelitian
b.
Definisi variabel
1) Kooperative
Menurut Gillies (2007: 1)
“cooperative learning involve students
working together in small group to accomplish shared goal”. Maknanya bahwa
pembelajaran kooperatif melibatkan siswa untuk bekerja bersama dalam
kelompok-kelompok kecil untuk mencapai tujuan bersama.
Arends & Kilcher,
(2010: 306) adalah sebagai berikut.
Cooperative
learning is a teaching model or strategy that isi characterrized by cooperative
task, goal, and reward structure, and requires students to be actively engaged
in discussion, debate, tutoring, and teamwork. Artinya bahwa
pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran atau strategi yang dicirikan
oleh tugas kelompok, tujuan, dan struktur penghargaan, dan membutuhkan siswa
untuk secara aktif terlibat dalam diskusi, debat, saling belajar dan mengajar,
dan kerja sama tim.
Orlich, et al (2007: 273)
yaitu, “cooperative learning is learning
based on a small group approach to teaching that holds students accountable for
both individual and group achievment”. Pembelajaran kooperatif diasarkan
pada pengajaran pada kelompok kecil dimana siswa dinilai atas dua prestasi,
yaitu prestasi individu dan prestasi kelompok.
2) Media
pembelajaran
Istilah media berasal dari
bahas alatin yang merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Makna
umumnya adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber
informasi kepada penerima informasi (syaiful B. Djamarah & Aswan Zain,
2006: 136). Proses belajar mengajar juga merupakan komunikasi, sehingga media
yang digunakan dalam pembelajaran disebut media pembelajaran. Menurut Aristo
Rahadi (2003: 13) media pembelajaran adalah alat bantu guru dalam mengajar
serta sarana pembawa pesan dari sumber belajar ke penerima pesan belajar
(siswa)”.
3) Media
worksheet.
Menurut Newby dkk (2000),
student worksheet merupakan salah satu bahan ajar yang bisa mengembangkan
kemampuan siswa dalam menganalisa dan menyelesaikan masalah secara mandiri.
Student worksheet dapat meminimalisir ketergantungan siswa pada guru dan di
sisi lain meningkatkan kebutuhan informasi siswa. Oleh karena itu pemanfaatan
student worksheet dapat meningkatkan kemandirian siswa
4) Karakter
siswa
Pusat Kurikulu (2010: 3)
karakter adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian sesorang yang terbentuk
dari hasil internalisasi berbagai kebajikan (virtues) yang diyakini dan digunakan sebagai landasan untuk cara
pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak.
Doni Koesoema (2007: 90),
istilah karakter secara epistimologi berasal dari bahasa yunani “karasso” berarti ‘cetak biru’, ‘format
dasar’, ‘sidik’ seperti dalam sidik jari. Kebenaran itu baik berhubungan dengan
orang lain dan diri sendiri.
Lickona, Schaps &
Lewis (2010: i) character education isi
the intentional effort to develop in young people core ethnical and performance
values that are widely affirmed across all cultures. To be effective, character
education must include all stakeholders in a school community and must permeate
school climate and curriculum. Pendidikan karakter merupakan upaya yang
disengaja untuk mengembangkan inti dari nilai-nilai etika dan kinerja anak muda
yang secara luas menguatkan untuk semua kebudayaan. Agar efektif, pendidikan
karakter harus mencakup semua stekeholder dalam komunitas sekolah dan harus
menyerap iklim sekolah dan kurikulum
Pusat kurikulum (2000:
9-10) tabel 4. (religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif,
mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,
menghargai prestasi, bersahabat atau komunikatif, cinta damai, gemar membaca,
peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.
Karakter merupakan
kepribadian seseorang yang menjadi tanda atau ciri khas bagi seseorang yang
berupa sikap, pikiran, perasaan, dan perilaku sesuai dengan nilai-nilai
kebajikan yang berdasarkan dimensi karakter yaitu moral feeling, moral knowing
dan moral action.
5) Kemampuan
membuktikan
Dalam mencapai kemampuan
untuk membuktikan suatu permasalahan dalam matematika diperlukan pemahaman dan
konsep dasar matematika yang baik. Adapun faktor untuk meningkatkan pemahaman
dan konsep dasar matematika, seseorang harus memiliki kemampuan bahasa
matematika yang baik pula. Hal ini sesuai dengan pernyatan Gowers dan Jamison
(2000) bahwa membuat struktur dan sintak dari bahasa matematika dengan jelas
dan eksplisit dapat meningkatkan pemahaman dan konsep dasar matematika.
Penelitian ini dilakukan
oleh Van Dormolen (1977) yang mendefinisikan bahwa terdapat tiga level
pembuktian, yaitu level dasar (ground level), level pertama (first level), dan
level kedua (second level). Selain Van Dormolen, Balacheff (1988) pun
mendefinisikan level pembuktian yang serupa: naïve empiricsm, crucial experiment, generic example, dan thought
experiment
Para guru matematika itu
berpendapat bahwa pembuktian matematika di sekolah sebenarnya telah
dikembangkan dalam suatu pokok bahasan yang menekankan aspek-aspek formal,
tetapi kurang memperhatikan pada pemahaman matematika (Hanna, 1983)
6) Komunikasi
matematis
Ontario (2005: 17)
menjelaskan bahwa communication is the
process of expressing mathematical ideas and understanding orally, visual, and
in writing, using numbers, symbols, pictures, graphs, diagrams, and words.
Komunkasi merupakan proses mengekspresikan ide-ide matematika dan pemahaman
secara lisan, visual, dan tertulis, menggunakan angka, simbol, gambar, grafik
diagram dan kata-kata.
Van de walle, et al.
(2010: 4) menjelaskan bahwa the communication standard points to the
importance of being able to talk about, write about, describe, and explain
mathematical ideas. Learning to communicate in mahematics fosters interaction
and exploration of ideas in the classrom as students learn in an active, verbal
environment. Komunikasi merupakan standart pokok yang memiliki arti penting
dalam berbicara, menulis, menggambarkan, dan menjelaskan ide-ide matematika.
Belajar berkomunikasi dalam matematika dapat mengembangkan interaksi dan
eksplorasi ide-ide didalam kelas sebagai siswa belajar aktif dalam lingkungan
verbal.
Berdasarkan
definisi-definisi tersebut dapat dipahami bahwa komunikasi matematika merupakan
usaha individu atau kelompok untuk menyampaikan ide, dan argumen matematika
mereka secara tertulis melalui bahasa matematika.
c.
Indikator Penelitian
Variabel
|
Aspek
|
Indikator
|
Sumber data
|
Karakter
|
Disiplin
|
·
Mentaati tata tertib sekolah
·
Mengikuti pelajaran dengan baik
·
Pelaksanaan kelompok
|
Siswa
|
Kerja sama
|
·
Memberikan pendapat
·
Mencari bahan materi
·
Mencari jawaban
|
||
Saling menghargai
|
·
Menghargai pendapat teman
·
Mendengarkan penjelasan guru
·
Mendengarkan penjelasan dari kelompok lain
|
||
Tanggung jawab
|
· Ikut mencari
solusi
· Menjawab
pertanyaan
· Menyelesaikan
tugas yang diberikan
|
||
Kemampuan
membuktikan
|
|
· Analogi
· Kondisional
· Generalisasi
· Silogisma
· Pembuktian
|
|
Komunikasi
matematis
|
Komunikasi lisan
|
· Menjelaskan
kesimpulan yang diperoleh.
· Menafsirkan
solusi yang diperoleh.
· Memilih
cara yang paling tepat dalam menyampaikan penjelasannya.
· Menggunakan
tabel, gambar, model, dan lain-lain untuk menyampaikan penjelasan.
· Mengajukan
suatu permasalahan atau persoalan.
· Menyajikan
penyelesaian dari suatu permasalahan.
· Merespon
suatu pertanyaan atau persoalan dari siswa lain dalam bentuk argumen yang
meyakinkan.
· Menginterpretasi
dan mengevaluasi ide-ide, simbol, istilah, serta informasi matematika.
· Mengungkapkan
lambang, notasi, dan persamaan matematika secara lengkap dan benar
|
|
Komunikasi tertulis
|
· Menggambarkan
situasi masalah dan menyatakan solusi masalah menggunakan gambar, bagan, tabel,
atau penyajian secara aljabar.
· Menyatakan
hasil dalam bentuk tulisan.
· Menggunakan
representasi menyeluruh untuk menyatakan konsep matematika dan solusinya.
· Membuat
situasi matematika dengan menyediakan ide dan keterangan dalam bentuk
tulisan.
· Menggunakan
bahasa matematika dan simbol secara tepat.
|
3. Pengaruh metode PjBl ditinjau dari
toleransi, kemampuan penalaran dan
berpikir tingkat tinggi siswa.
a.
Variabel penelitian
b.
Definisi variabel
1)
Metode PjBL
Dari
http://bie.org/about/what_pbl, Project
based learning is a teaching method in which students gain knowledge and skill
by working for extended period of time to investigate and respond to an
engaging and complex question, problem or challenge (Pembelajaran berbasis
proyek adalah metode
pengajaran di mana siswa mendapatkan
pengetahuan dan keterampilan dengan
bekerja untuk jangka waktu
untuk menyelidiki dan menanggapi pertanyaan menarik dan
kompleks, masalah atau tantangan).
Definisi dari William N. Bender dalam bukunya Project based learning
–Differentiating Instruction for the 21st Century halaman 7, Project based learning is an exciting,
innovative instructional format in which student select many aspects of their
assignment and are motivated by real world problems that can, and in many case (Project
based learning adalah metode pengajaran yang menarik, format instruksional yang
inovatif dimana siswa memilih banyak aspek tugas mereka dan termotivasi oleh
masalah di dunia nyata yang memberikan kontribusi untuk kelompok mereka). A method of
teaching in which students aquire new knowledge and skills in the course of
designing, planning and producing some product or performance. (Simkins,
2001). A systematic
teaching method that engages students in learning knowledge and skills through
an extended inquiry process structured around complex, authentic questions and
carefully designed products and tasks. (Anonimous,
2006). Is a model that organizes
learning around projects, based on challenging questions or problems, that
involve students in design, problem-solving, decision making, or investigative
activities; give students the opportunity to work relatively autonomously over
extended periods of time; and culminate in realistic products or presentations. (Thomas, 2000).
Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa PjBL adalah metode pembelajaran dimana peserta didik menerima pengetahuan dan keterampilan baru melalui suatu
tahapan pembelajaran yang sistematis untuk pada akhirnya dapat menghasilkan
suatu rancangan, model atau produk.
2)
Toleransi
Menurut Likona (1991: 46) “tolerance too expresses respect. Althought
tolerance can dissolve into a natural relativism that seeks to escape etnihcal
judgment, tolerance in its root meaning is one of the hollmarks civilization”
toleransi merupakan respek yang cepat, meskipun toleransi dapat membubarkan
sebuah paham etnik netral toleransi dalam hal tersebut berarti penting dalam
suatu peradaban. Toleransi berasal dari bahasa Latin; tolerare artinya menahan
diri, bersikap sabar, membiarkan orang berpendapat lain, dan berhati lapang
terhadap orang-orang yang memiliki pendapat berbeda. Klein (2002: 33) tolerance represents a decreased reactivity
to an event with repeated exsperiance. Furthemore, when the event ends, an
interise opponent affective response is eksperiented. Toleransi merujuk
pada sebuahpengurangan dari aktifitas untuk sebuah kegiatan dengan pengulangan
pengalaman dengan kata lain ketika kegiatan tersebut berakhir sebuah lawan
respon sikap yang terus menerus adalah pengalaman. Toleransi adalah perilaku
terbuka dan saling menghargai perbedaan yang ada dengan sesama, menjembatani
kesenjangan budaya, menolak stereotip yang tidak adil, sehingga tercapai
kesamaan sikap.
3)
Kemampuan penalaran
Reys, et al. (2009: 96) menjelaskan bahwa :
reasoning mathematically involve
observing patterns, thinking abaout them, and justifying why they should be
true in more than just individual instannces. Maksud dari pernyataan
tersebut bahwa penalaran matematika meliputi mengamati pola, berpikir tentang
pola, dan memberikan alasan mengapa pola itu harus terjadi dalam hanya pada
kasus individu. Steen (brodie. K, 2010: 7) menjelaskan bahwa: Mathematical reasoning is a reasoning about
and whith objects of mathematics. How ever, the relationship between
mathematical reasoning and mathematical is not obvious, and the process involve
in mathematical reasoning need some elaboration. Penalaran matematika
merupakan penalaran tentang dan dengan obyek matematika. Hubungan antara
penalaran matematika dan matematika tidak jelas, dan proses yang terlibat dalam
penalaran matematika memerlukan elaborasi tertentu. NCTM (2000: 56) menjelaskan
bahwa reasoning mathematically is a habit
of mind, and like all habits, it must be developed through consistent use in many
contexts. Penalaran matematika merupakan kebiasaan pikiran, dan seperti
halnya kebiasaan yang harus dikembangkan melalui penggunaan secara konsisten
dalam banyak konteks. Berdasarkan pendapat para ahli maka dapat disimpulkan
bahwa penalaran matematika merupakan kemampuan matematika siswa dalam
mengembangkan ide, membuat dugaan, menyudsun bukti dan membuat argumen terhadap
kebenaran solusi serta melakukan penarikan kesimpulan logis berdasarkan gejala
matematis.
4) Berpikir
tingkat tinggi
Higher Order Thinking Skills didefinisikan
didalamnya termasuk berpikir kritis, logis,reflektif, metakognisi dan kreatif
(King, 2011).
Conklin (2012, p.14) menyatakan
karakteristik HOTS sebagai berikut: “characteristics
of higher order think ing skills: higher order thinking skills encompass both
critical thinking and creative thinking” artinya, karakteristik
keterampilan berpikir tingkat tinggi mencakup berpikir kritis dan berpikir
kreatif.
c. Indikator
penelitian
variabel
|
Aspek
|
Indikator
|
Sumber data
|
Toleransi
|
|
·
Tidak mengganggu teman yang berbeda
pendapat
·
Menerima kesepakatan meskipun berbeda
dengan pendapatnya
·
Dapat menerima kekurangan orang lain
·
Dapat mememaafkan kesalahan orang lain
·
Mampu dan mau bekerja sama dengan siapa
pun yang memiliki keberagaman latar belakang, pandangan, dan keyakinan
·
Tidak memaksakan pendapat atau keyakinan
diri pada orang lain
·
Kesediaan untuk belajar dari
(terbuka terhadap) keyakinan dan gagasan orang lain agar dapat memahami
orang lain lebih baik
·
Terbuka terhadap atau kesediaan untuk
menerima sesuatu yang baru
|
Siswa
|
Kemampuan penalaran
|
Reproduksi
|
·
Mengetahui fakta
·
Menerapkan algoritma standar
·
Mengembangkan keterampilan teknis
|
|
Koneksi
|
·
Menintegrasikan informasi
·
Membuat koneksi dalam dan antar domain matematika
·
Menetukan rumus yang akan digunakan untuk
menyelesaikan masalah
·
Memecahkan masalah tidak rutin
|
||
Analisi
|
·
Matematisasi situasi
·
Melakukan analisis
·
Melakukan interpretasi
·
Mengembangkan model dan strategi baru
·
Mengembangkan argumen matematika
·
Membuat generalisasi
|
||
Berpikir tingkat
tinggi
|
|
· Fokus pada
pertanyaan
· Menganalisa argumen
· Mempertimbangkan yang
dapat dipercaya
· Mempertimbangkan laporan
observasi
· Membandingkan kesimpulan
· Menentukan kesimpulan
· Mempertimbangkan kemampuan
induksi
· Menilai
· Mendefinisikan konsep
· Mendefinisikan asumsi
· Mendeskripsikan
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar