Perkuliahan Metodologi Penelitian
Pendidikan
Selasa, 8 Desember 2015
Pukul 07.30 – 10.00 WIB
Ruang PPG 2 Laboratorium Matematika dan
Ilmu Pengetahuan
Universitas Negeri Yogyakarta
Dosen Pengampu : Dr. Heri Retnawati
Referensi tambahan : Jhon W Creswell, Educational Research edisi 5.
PROSEDUR
PENYUSUNAN RISET
Ada beberapa hal yang harus dipahami
oleh para peneliti dalam menyusun penelitian yang akan dilakukan. Adapun langkah-langkahnya
sebagai berikut:
1.
Mengidentifikasi masalah penelitian
2.
Tinjau kepustakaan
3.
Penetapan maksud dan pertanyaan atau
hipotesis penelitian
4.
Pengumpulan data kuantitatif atau kualitatif
5.
Analisis data dan interpretasi data
6.
Laporan dan evaluasi penelitian.
Tahap 1. Mengidentifikasi masalah penelitian.
Masalah penelitian adalah masalah yang
dianggap kontroversi atau ada kesenjangan antara kenyataan dan harapan, maka
dari kesenjangan tersebut peneliti dapat menemukan masalah dalam memulai
penelitian. Masalah disini disebut juga dengan obyek yang akan diteliti.
Perbedaan antara masalah penelitian
kualitatif dan kuantitatif.
Penelitian
kualitatif umumnya mempelajari tentang pandangan individu, mengakses dari
waktu ke waktu, menghasilkan teori berdasarkan perspektif partisipan,
mendapatkan informasi terperinci tentang beberapa orang atau tempat penelitian.
Penelitian
kuantitatif umumnya mengukur variabel, mengakses
dampak variabel tersebut pada hasil, menguji teori atau penjelasan luas,
menerapkan hasil pada sejumlah besar orang.
Jika seseorang sudah mampu membedakan
kedua jenis penelitian ini maka seseorang akan mampu membedakan permasalahan
penelitiannya dan harusnya menggunakan jenis pendekatan kualitatif atau
kuantitatif.
Tahap 2. Tinjau kepustakaan
Tinjauan kepustakaan
adalah rangkuman tertulis dari berbagai artikel atau jurnal, buku, dan
dokumen-dokumen lain yang mendeskripsikan situasi informasi sebelumnya dan saat
ini tentang suatu penelitian. Perbedaan tinjauan kepustakaan kuantitaif dan
kualitatif yaitu :
Penelitian
kuantitatif
|
Penelitian
kualitatif
|
|
Banyaknya
kepustakaan yang dikutip diawal penelitian
|
Substansial
|
Minimal
|
Penggunaan
kepustakaan di awal penelitian
|
Menjustifikasi
atau mendokumentasi perlunya penelitian tersebut
Memberikan
alasan untuk arah penelitian (yaitu pernyataan maksud dan pertanyaan atau
hipotesis penelitian)
|
Menjustifikasi
atau mendokumentasi perlunya penelitian tersebut
|
Penggunaan
kepustakaan diakhir penelitian
|
Mengkonfirmasi
atau mendiskonfirmasi prediksi sebelumnya dari kepustakaan
|
Mendukung
atau memodifikasi berbagai temuan yang sudah ada dalam kepustakaan.
|
Lima langkah dalam pelaksanaan tinjauan
pustaka yaitu :
1)
Identifikasi beberapa istilah kunci
2)
Temukan kepustakaannya, maksudnya bahwa
kepustakaan bisa ditemukan dengan menggunakan perpustakaan akademis, menggunakan
sumber primer ataupun sekunder, kamus, handbook, jurnal, publikasi berindeks,
internet dan sebagainya.
3)
Evaluasi dan seleksi kepustakaan secara
kritis, maksudnya bahwa apakaha sumber kepustakaan itu tersebut sumber yang
baik dan akurat atau relevan dengan tujuan penelitian.
4)
Organisasi kepustakaan yang telah
diseleksi secara kritis dengan mengabstraksi atau membuat catatan tentang
kepustakaan dan mengembangkan diagram visulanya
5)
Tulis suatu tinjauan kepustakaan yang
melaporkan rangkuman kepustakaan untuk dimasukkan kedalam laporan penelitian
Tahap 3. Penetapan maksud dan pertanyaan atau hipotesis
penelitian
Pernyataan
penelitian (purpose statement) adalah pernyataan yang mengemukakan
arah atau fokus penelitian secara keseluruhan.
Pertanyaan
penelitian adalah pertanyaan yang menspesifikasi penelitian sehingga
pertanyaan penelitian ini muncul sebelum peneliti mengidentifikasi metode
penelitiannya (tipe data yang akan dikumpulkan, yang akan dianalisis dan
interpretasi dalam penelitian). Hipotesis penelitian adalah pernyataan
dalam penelitian kuantitatif yang penelitiannya membuat prediksi atau dugaan
tentang hasil hubungan antara atribut atau ciri khusus. Biasanya hipotesis ada
dalam penelitian eksperiment, sama halnya dengan pertanyaan penelitian
hipotesis penelitian juga berfungsi untuk mempersempit pernyataan tentang
maksud penelitian menjadi prediksi yang spesifik.
Tujuan
penelitian adalah pernyataan niat yang dilakukan dalam penelitian
kuantitaif menyebutkan tujuan-tujuan yang direncanakan untuk dicapai oleh peneliti
dalam suatu penelitian.
Sebelum merancang
pernyataan tentang tujuan penelitian, pertanyaan dan hipotesis kuantitatif, maka
peneliti seharusnya memahami variabel penelitian.
Variable dependen
(terikat), variable (independen bebas), variable intervening (berdiri antara variable
bebas dan variable terikat) dan memberikan pengaruh pada variable dependen
secara terpisah dari variable independen.
Penulisan
hipotesis kuantitatif
:
1)
hipotesis nol (H0). Umumnya hipotesis
nol membuat prediksi bahwa dari semua orang yang mungkin (disebut populasi umum)
yang akan diteliti oleh peneliti, tidak ada hubungan antara variabel independen
dan variabel dependen. Hipotesis nol mungkin dumulai dari kata atau frasa “tidak
ada perbedaan antara” kelompok atau “tidak ada hubungan di antara” variabel.
2)
Hipotesis alternative (Ha
atau H1) adalah lawan dari hipotesis nol. Umumnya menggunakan frasa “ada
perbedaan antara” kelompok atau “ ada hubungan di antara” variabel. Hipotesis alternatif
ada dua yaitu direksional dan non direksional. Hipotesis direksional peneliti
memprediksi arah perubahan, perbedaan atau hubungan dengan menyatakan bahwa
prediksi tersebut bersifat positif atau negative, lebih besar atau lebih kecil.
Sedangkan non direksional tidak
menyebutkan secara rinci hubungan atau perbedaan dengan menggunakan frasa negative
atau positif dan sebagainya.
Penulisan
pertanyaan penelitian kualitatif :
Pertanyaan penelitian
kualitatif adalah pertanyaan umum dan terbuka yang ingin dijawab oleh peneliti
selama penelitian.
Pedoman dalam
merancang dan menulis pertanyaan adalah :
§
Berharaplah bahwa pertanyaan anda akan
berubah dan akan muncul selama penelitian untuk merefleksikan pandangan
partisipan tentang suatu fenomena.
§
Lontarkan beberapa pertanyaan umum
saja. Lima sampai tujuh pertanyaan sudah cukup untuk memungkinkan para
partisipan berbagi informasi.
§
Lontarkan pertanyaan yang menggunakan bahasa
eksploratorik, tidak menyampaikan arah/tujuan yang diharapkan dalam penelitian kepada
partisipan
§
Rancanglah dua tipe pertanyaan
penelitian kualitatif, pertanyaan sentral dan pertanyaan subpertanyaan.
Variabel penelitian
adalah ciri khusus atau atribut seseorang atau organisasi yang dapat diukur
atau diobservasi/diamati oleh peneliti dan yang bervariasi di antara individu
atau organisasi yang diteliti.
Tahap 4. Pengumpulan data kuantitatif atau kualitatif
a. Pengumpulan data kuantitatif.
Lima langkah dalam pengumpulan data
kuantitatif yaitu :
1)
Menentukan partisipan dalam penelitian.
Populasi adalah sekelompok individu
yang memiliki ciri-ciri khusus yang sama dan sampel adalah sub kelompok dari
populasi target. Dalam penentuan sampel, sudah dijelaskan pada tulisan sebelumnya
tentang teknik sampling.
2)
Mendapatkan izin dari beberapa individu
dan organisasi.
Izin ini untuk memastikan bahwa
partisipan atau sampel akan bekerja sama dan memberikan data. Izin seharusnya
secara resmi melalui surat.
3)
Informasi yang akan dikumpulkan.
Mempertimbangkan tipe informasi yang
dikumpulkan dari beberapa sumber yang tersedia untuk penelitian. Menentukan variabel gunanya adalah untuk
mengumpulkan data atau Iinformasi penelitian yang mendukung pertanyaan dan
hipotesis penelitian. Memilih tipe data dan ukuran untuk mengukur variabel, alat
yang digunakan adalah instrument penelitian. Dalam penentuan instrument ini
perlu dilakukan estimasi reliabilitas dan mengecek validitas instrument.
4)
Melokalisasikan dan menyeleksi instrument
yang akan digunakan untuk menangkap data yang bermanfaat untuk penelitian.
Menemukan dan memilih instrument yang
baik bahwa disarankan untuk tidak mengembangkan instrument yang disusun sendiri
tetapi kembangkanlah instrument yang telah disusun oleh orang lain yang sesuai
dengan judul penelitian. Instrument yang dikembangkan dari orang lain tersebut
tetap saja harus divalidasi oleh orang yang berkompeten dibidangnya dan tetap
mengestimasi reliabilitasnya.
5)
mengadministrasikan proses pengumpulan
data untuk menghimpun data.
Proses pengumpulan data bergantung pada
data dan instrument yang digunakan peneliti. Dua aspek yang harus diperhatikan
yaitu standarisasi (pengukuran kinerja, sikap dan observasi) dan praktik etik (menghormati
partisipan dan tempat penelitian serta menjaga kerahasiaan data yang telah
dikumpulkan).
b. Pengumpulan data kualitatif.
Lima langkah dalam pengumpulan data
kualitatif yaitu :
1) Pendekatan
sampling untuk memilih partisipan dan tempat.
Pemilihan
partisipn dan tempat penelitian dilakukan secara sengaja dengan maksud memahami
fenomena sentralnya yang diteliti dengan sebaik-baiknya. ada banyak strategi sampling purposeful, dan peneliti perlu
memilih satu atau lebih berdasarkan maksud samplingnya.
2) Izin
yang diperlukan untuk mendapatkan akses
Peneliti
sering menemui gatekeeper untuk
mendapatkan akses ke individu dan tempat yang akan diteliti. Dalam mendapatkan
izin, peneliti kualitatif harus menghormati apa yang dilakukan oleh partisipan
dan peneiliti harus mempelajari dan memahami kondisi dan keadaan lingkungan partisipan.
3) Beragam
tipe data kualitatif yang akan dikoleksi
Peneliti
mengumpulkan atau lebih dari satu antara keempat kategori dasar data
kualitatif, observasi, wawancara, dokumen, dan bahan audiovisual.
4) Merancang
instrument untuk mengumpulkan data
Peneliti
mengembangkan sarana untuk merekam /mencatat informasi seperti penggunaan
protokol dalam wawancara. Protokol wawancara adalah formulir yang dirancang
peneliti yang berisi instruksi-instruksi untuk proses wawancara.
5) Mengadministrasi
pengumpulan data
Begitu
prosedur pengumpulan data siap, peneliti kualitatif mengumpulkan data. Pertimbangan
sebelumnya terhadap berbagai masalah lapangan yang mungkin timbul akan memfasilitasi proses ini. Data juga
harus dikumpulkan secara etis, dengan sensitivitas terhadap individu, populasi
yang diteliti dan tempat penelitian.
Tahap 5.
Analisis
data dan interpretasi data
a.
Analisis
data dan interpretasi data kuantitatif
1) Mempersiapkan
data untuk dianalisis
Setelah
mengumpulkan skor numerik pada instrument atau melalui observasi, peneliti kuantitatif
mempersiapkan dan mengorganisasikan data untuk analisis statistik. Kegiatan ini
terdiri atas memberikan skor-skor numerik kepada setiap opsi respon pada instrumen,
menentukan apakah skor item tunggal, skor perbedaan yang akan digunakan dalam
analisis dan memilih program software untuk menganalisis data.
2) Menganalisis
data
Tujuan
analisis data adalah untuk menjawab pertanyaan hipotesis penelitian. Langkah ini
adalah membutuhkan analisis inferensial dimana peneliti meneliti sampel dan
menarik kesimpulan dari sampel dalam populasi. Untuk melakukan analisis
inferensial, tiga hal dapat digunakan : (a) melaksanakan pengujian hipotesis
dengan menggunakan uji-uji statistik dan menghitung nilai p yang ditentukan signifikan atau tidak signifikan dan menyatakan mean sampelnya adalah estimasi
yang baik dari mean populasinya atau tidak, (b) menetapkan interfal kepercayaan
untuk mengidentifikasi kisaran skor yang kemungkinan besar akan mencakup mean
populasi, atau (c) menghitung besaran efek yang memeriksa kekuatan perbedaan
dan makna praktis perbedaan ini untuk perbandingan kelompok atau menghubungkan
variabel.
3) Melaporkan
hasil
Apakah
analisisnya terdiri atas analisis deskripti atau analisis inferensial atau
keduanya. Peneliti menyajikan hasil dalam tabel, gambar dan diskusi terperinci
tentang hasil. Diskusi terperinci ini melibatkan penyajian informasi tentang
hasil dari masing-masing uji statistik dan menyajikan informasi dengan
menggunakan bahasa yang dapat diterima oleh para peneliti kuantitatif.
4) Menginterpretasi
data
Peneliti
menyimpulkan penelitiannya dengan merangkum hasil terperinci dalam pernyataan
umum. Peneliti juga memberikan penjelasan untuk penemuannya berdasarkan
prediksi sebelumnya yang dibuat dalam tinjauan pustaka atau tinjauan teori dan
membandingkannya dengan penelitian terdahulu. Demikian juga penting dalam
menyimpulkan suatu penelitian untuk mengemukakan keterbatasan penelitian dengan
mencatat kelemahan yang mungkin telah mempengaruhi hasilnya, ini merupakan
saran untuk peneliti dimasa yang akan datang untuk memperbaiki kelemahan dan
memberikan kontribusi lebih jauh tentang suatu topik.
b.
Analisis
data dan interpretasi data kualitatif
1) Mempersiapkan
dan mengorganisasikan data untuk analisis
Mengorganisasikan
data, mentranskripsikan wawancara dan mengetik catatan lapangan serta mengambil
keputusan untuk menganalisis data dengan tangan atau computer. Ada beberapa
program software untuk menganalisis data kualitatif.
2) Mengeksplorasi
dan mengode data
Proses
pengkodean data adalah mereduksi basis data tesk atau gambar menjadi deskripsi
atau tema tentang orang, tempat atau kejadian.
3) Mengode
untuk membangun deskripsi dan tema
Tema
ini dapat berlapis-lapis atau diorganisasikan untuk menceritakan suatu kisah
atau juga dapat saling dihubungkan satu sama lain untuk memotret komplesitas
fenomena.
4) Merepresentasikan
dan melaporkan temuan
Peneliti
kualitatif merepresentasikan temuannya dalam tampilan visual yang mungkin
termasuk gambar, diagram, table perbandingan dan table demografis. Peneliti melaporkan
temuannya dalam diskusi naratif yang terdiri ata kronologi, pertanyaan atau
komentar tentang perubahan yang dialami oleh para partisipan.
5) Menginterpretasi
temuan
Interpretasi
ini mengemukakan pendapat/pandangan pribadi, membuat perbandingan antara
penemuan dan kepustakaan dan menyebutkan keterbatasan serta menyarankan
peneliti di masa mendatang.
6) Memvalidasi
keakuratan temuan
Keakuratan
penemuan ini sering menggunakan prosedur validasi, seperti member checking,
triangulasi, dan auditing. Maksud validasi adalah untuk meminta partisipan,
peninjau eksternal atau sumber data itu sendiri untuk memberikan bukti tentang
keakuratan informasi dalam laporan kualitatif.
Tahap 6.
Laporan
dan evaluasi penelitian.
Laporan penelitian adalah kajian
lengkap yang melaporkan suatu investigasi atau eksplorasi suatu permasalahan,
mengidentifikasi pertanyaan yang akan dijawab, termasuk mengumpulkan dan
analisis data dan mengemukakan interpretasi tentang data. Tipe laporan
penelitian yaitu : disetasi, tesis, jurnal, artikel, makalah dan lain-lain. Struktur
kuantitatif yaitu : pendahuluan, tinjauan pustaka, metode, hasil, dan diskusi. Struktur
laporan kualitatif yaitu : ilmiah, storytelling (cerita), tematik, deskriptif,
teoritis, dan eksperimental. Ketika menulis laporan penlitian gunakanlag bahasa
yang tidak bias, mengindari sikap merendahkan dan meremehkan serta asumsi yang
bias. Laporan penelitian harus dilaporkan dengan jujur, disampaikan kepada
partisipan dan belum pernah dipublikasikan sebelumya. Kriteria untuk
mengevaluasi kualitas sebuah penelitian berbeda tergantung dari kriteria
evaluatornya.
Semoga bermanfaat,
Jika ada kekurangan mohon saran dan
kritik yang membangun.
Trimakasih.
Wassalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar