About

TRI RAHMAH SILVIANI | 15709251035 | PMat A | UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Sabtu, 12 Desember 2015

PROSEDUR PENYUSUNAN RISET



Perkuliahan Metodologi Penelitian Pendidikan
Selasa, 8 Desember 2015
Pukul 07.30 – 10.00 WIB
Ruang PPG 2 Laboratorium Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Universitas Negeri Yogyakarta
Dosen Pengampu : Dr. Heri Retnawati
Referensi tambahan : Jhon W Creswell, Educational Research edisi 5. 

PROSEDUR PENYUSUNAN RISET

Ada beberapa hal yang harus dipahami oleh para peneliti dalam menyusun penelitian yang akan dilakukan. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
1.       Mengidentifikasi masalah penelitian
2.       Tinjau kepustakaan
3.      Penetapan maksud dan pertanyaan atau hipotesis penelitian
4.      Pengumpulan data kuantitatif atau kualitatif
5.      Analisis data dan interpretasi data
6.      Laporan dan evaluasi penelitian.

Tahap 1. Mengidentifikasi masalah penelitian.
Masalah penelitian adalah masalah yang dianggap kontroversi atau ada kesenjangan antara kenyataan dan harapan, maka dari kesenjangan tersebut peneliti dapat menemukan masalah dalam memulai penelitian. Masalah disini disebut juga dengan obyek yang akan diteliti.
Perbedaan antara masalah penelitian kualitatif dan kuantitatif.
Penelitian kualitatif umumnya mempelajari tentang pandangan individu, mengakses dari waktu ke waktu, menghasilkan teori berdasarkan perspektif partisipan, mendapatkan informasi terperinci tentang beberapa orang atau tempat penelitian.
Penelitian kuantitatif umumnya mengukur variabel, mengakses dampak variabel tersebut pada hasil, menguji teori atau penjelasan luas, menerapkan hasil pada sejumlah besar orang.
Jika seseorang sudah mampu membedakan kedua jenis penelitian ini maka seseorang akan mampu membedakan permasalahan penelitiannya dan harusnya menggunakan jenis pendekatan kualitatif atau kuantitatif.

Tahap 2. Tinjau kepustakaan
Tinjauan kepustakaan adalah rangkuman tertulis dari berbagai artikel atau jurnal, buku, dan dokumen-dokumen lain yang mendeskripsikan situasi informasi sebelumnya dan saat ini tentang suatu penelitian. Perbedaan tinjauan kepustakaan kuantitaif dan kualitatif yaitu :

Penelitian kuantitatif
Penelitian kualitatif
Banyaknya kepustakaan yang dikutip diawal penelitian
Substansial
Minimal
Penggunaan kepustakaan di awal penelitian
Menjustifikasi atau mendokumentasi perlunya penelitian tersebut
Memberikan alasan untuk arah penelitian (yaitu pernyataan maksud dan pertanyaan atau hipotesis penelitian)
Menjustifikasi atau mendokumentasi perlunya penelitian tersebut
Penggunaan kepustakaan diakhir penelitian
Mengkonfirmasi atau mendiskonfirmasi prediksi sebelumnya dari kepustakaan
Mendukung atau memodifikasi berbagai temuan yang sudah ada dalam kepustakaan.

Lima langkah dalam pelaksanaan tinjauan pustaka yaitu :
1)       Identifikasi beberapa istilah kunci
2)      Temukan kepustakaannya, maksudnya bahwa kepustakaan bisa ditemukan dengan menggunakan perpustakaan akademis, menggunakan sumber primer ataupun sekunder, kamus, handbook, jurnal, publikasi berindeks, internet dan sebagainya.
3)      Evaluasi dan seleksi kepustakaan secara kritis, maksudnya bahwa apakaha sumber kepustakaan itu tersebut sumber yang baik dan akurat atau relevan dengan tujuan penelitian.
4)     Organisasi kepustakaan yang telah diseleksi secara kritis dengan mengabstraksi atau membuat catatan tentang kepustakaan dan mengembangkan diagram visulanya
5)     Tulis suatu tinjauan kepustakaan yang melaporkan rangkuman kepustakaan untuk dimasukkan kedalam laporan penelitian

Tahap 3. Penetapan maksud dan pertanyaan atau hipotesis penelitian
Pernyataan penelitian (purpose statement) adalah pernyataan yang mengemukakan arah atau fokus penelitian secara keseluruhan.
Pertanyaan penelitian adalah pertanyaan yang menspesifikasi penelitian sehingga pertanyaan penelitian ini muncul sebelum peneliti mengidentifikasi metode penelitiannya (tipe data yang akan dikumpulkan, yang akan dianalisis dan interpretasi dalam penelitian).  Hipotesis penelitian adalah pernyataan dalam penelitian kuantitatif yang penelitiannya membuat prediksi atau dugaan tentang hasil hubungan antara atribut atau ciri khusus. Biasanya hipotesis ada dalam penelitian eksperiment, sama halnya dengan pertanyaan penelitian hipotesis penelitian juga berfungsi untuk mempersempit pernyataan tentang maksud penelitian menjadi prediksi yang spesifik.
Tujuan penelitian adalah pernyataan niat yang dilakukan dalam penelitian kuantitaif menyebutkan tujuan-tujuan yang direncanakan untuk dicapai oleh peneliti dalam suatu penelitian.
Sebelum merancang pernyataan tentang tujuan penelitian, pertanyaan dan hipotesis kuantitatif, maka peneliti seharusnya memahami variabel penelitian.
Variable dependen (terikat), variable (independen bebas), variable intervening (berdiri antara variable bebas dan variable terikat) dan memberikan pengaruh pada variable dependen secara terpisah dari variable independen.
Penulisan hipotesis kuantitatif  :
1)       hipotesis nol (H0). Umumnya hipotesis nol membuat prediksi bahwa dari semua orang yang mungkin (disebut populasi umum) yang akan diteliti oleh peneliti, tidak ada hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Hipotesis nol mungkin dumulai dari kata atau frasa “tidak ada perbedaan antara” kelompok atau “tidak ada hubungan di antara” variabel.
2)      Hipotesis alternative (Ha atau H1) adalah lawan dari hipotesis nol. Umumnya menggunakan frasa “ada perbedaan antara” kelompok atau “ ada hubungan di antara” variabel. Hipotesis alternatif ada dua yaitu direksional dan non direksional. Hipotesis direksional peneliti memprediksi arah perubahan, perbedaan atau hubungan dengan menyatakan bahwa prediksi tersebut bersifat positif atau negative, lebih besar atau lebih kecil.  Sedangkan non direksional tidak menyebutkan secara rinci hubungan atau perbedaan dengan menggunakan frasa negative atau positif dan sebagainya.
Penulisan pertanyaan penelitian kualitatif :
Pertanyaan penelitian kualitatif adalah pertanyaan umum dan terbuka yang ingin dijawab oleh peneliti selama penelitian.
Pedoman dalam merancang dan menulis pertanyaan adalah :
§  Berharaplah bahwa pertanyaan anda akan berubah dan akan muncul selama penelitian untuk merefleksikan pandangan partisipan tentang suatu fenomena.
§  Lontarkan beberapa pertanyaan umum saja. Lima sampai tujuh pertanyaan sudah cukup untuk memungkinkan para partisipan berbagi informasi.
§  Lontarkan pertanyaan yang menggunakan bahasa eksploratorik, tidak menyampaikan arah/tujuan yang diharapkan dalam penelitian kepada partisipan
§  Rancanglah dua tipe pertanyaan penelitian kualitatif, pertanyaan sentral dan pertanyaan subpertanyaan.



Variabel penelitian adalah ciri khusus atau atribut seseorang atau organisasi yang dapat diukur atau diobservasi/diamati oleh peneliti dan yang bervariasi di antara individu atau organisasi yang diteliti.

Tahap 4. Pengumpulan data kuantitatif atau kualitatif
a.      Pengumpulan data kuantitatif.
Lima langkah dalam pengumpulan data kuantitatif yaitu :
1)       Menentukan partisipan dalam penelitian.
Populasi adalah sekelompok individu yang memiliki ciri-ciri khusus yang sama dan sampel adalah sub kelompok dari populasi target. Dalam penentuan sampel, sudah dijelaskan pada tulisan sebelumnya tentang teknik sampling.
2)      Mendapatkan izin dari beberapa individu dan organisasi.
Izin ini untuk memastikan bahwa partisipan atau sampel akan bekerja sama dan memberikan data. Izin seharusnya secara resmi melalui surat.
3)      Informasi yang akan dikumpulkan.
Mempertimbangkan tipe informasi yang dikumpulkan dari beberapa sumber yang tersedia untuk penelitian.  Menentukan variabel gunanya adalah untuk mengumpulkan data atau Iinformasi penelitian yang mendukung pertanyaan dan hipotesis penelitian. Memilih tipe data dan ukuran untuk mengukur variabel, alat yang digunakan adalah instrument penelitian. Dalam penentuan instrument ini perlu dilakukan estimasi reliabilitas dan mengecek validitas instrument.
4)     Melokalisasikan dan menyeleksi instrument yang akan digunakan untuk menangkap data yang bermanfaat untuk penelitian.
Menemukan dan memilih instrument yang baik bahwa disarankan untuk tidak mengembangkan instrument yang disusun sendiri tetapi kembangkanlah instrument yang telah disusun oleh orang lain yang sesuai dengan judul penelitian. Instrument yang dikembangkan dari orang lain tersebut tetap saja harus divalidasi oleh orang yang berkompeten dibidangnya dan tetap mengestimasi reliabilitasnya.
5)     mengadministrasikan proses pengumpulan data untuk menghimpun data.   
Proses pengumpulan data bergantung pada data dan instrument yang digunakan peneliti. Dua aspek yang harus diperhatikan yaitu standarisasi (pengukuran kinerja, sikap dan observasi) dan praktik etik (menghormati partisipan dan tempat penelitian serta menjaga kerahasiaan data yang telah dikumpulkan).
b.      Pengumpulan data kualitatif.
Lima langkah dalam pengumpulan data kualitatif yaitu :
1)       Pendekatan sampling untuk memilih partisipan dan tempat.
Pemilihan partisipn dan tempat penelitian dilakukan secara sengaja dengan maksud memahami fenomena sentralnya yang diteliti dengan sebaik-baiknya. ada banyak strategi sampling purposeful, dan peneliti perlu memilih satu atau lebih berdasarkan maksud samplingnya.
2)      Izin yang diperlukan untuk mendapatkan akses
Peneliti sering menemui gatekeeper untuk mendapatkan akses ke individu dan tempat yang akan diteliti. Dalam mendapatkan izin, peneliti kualitatif harus menghormati apa yang dilakukan oleh partisipan dan peneiliti harus mempelajari dan memahami kondisi dan keadaan lingkungan partisipan.
3)      Beragam tipe data kualitatif yang akan dikoleksi
Peneliti mengumpulkan atau lebih dari satu antara keempat kategori dasar data kualitatif, observasi, wawancara, dokumen, dan bahan audiovisual.
4)     Merancang instrument untuk mengumpulkan data
Peneliti mengembangkan sarana untuk merekam /mencatat informasi seperti penggunaan protokol dalam wawancara. Protokol wawancara adalah formulir yang dirancang peneliti yang berisi instruksi-instruksi untuk proses wawancara.
5)     Mengadministrasi pengumpulan data
Begitu prosedur pengumpulan data siap, peneliti kualitatif mengumpulkan data. Pertimbangan sebelumnya terhadap berbagai masalah lapangan yang mungkin  timbul akan memfasilitasi proses ini. Data juga harus dikumpulkan secara etis, dengan sensitivitas terhadap individu, populasi yang diteliti dan tempat penelitian.

Tahap 5.  Analisis data dan interpretasi data
a.      Analisis data dan interpretasi data kuantitatif
1)       Mempersiapkan data untuk dianalisis
Setelah mengumpulkan skor numerik pada instrument atau melalui observasi, peneliti kuantitatif mempersiapkan dan mengorganisasikan data untuk analisis statistik. Kegiatan ini terdiri atas memberikan skor-skor numerik kepada setiap opsi respon pada instrumen, menentukan apakah skor item tunggal, skor perbedaan yang akan digunakan dalam analisis dan memilih program software untuk menganalisis data.
2)      Menganalisis data
Tujuan analisis data adalah untuk menjawab pertanyaan hipotesis penelitian. Langkah ini adalah membutuhkan analisis inferensial dimana peneliti meneliti sampel dan menarik kesimpulan dari sampel dalam populasi. Untuk melakukan analisis inferensial, tiga hal dapat digunakan : (a) melaksanakan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji-uji statistik dan menghitung nilai p yang ditentukan signifikan atau tidak signifikan  dan menyatakan mean sampelnya adalah estimasi yang baik dari mean populasinya atau tidak, (b) menetapkan interfal kepercayaan untuk mengidentifikasi kisaran skor yang kemungkinan besar akan mencakup mean populasi, atau (c) menghitung besaran efek yang memeriksa kekuatan perbedaan dan makna praktis perbedaan ini untuk perbandingan kelompok atau menghubungkan variabel.  
3)      Melaporkan hasil
Apakah analisisnya terdiri atas analisis deskripti atau analisis inferensial atau keduanya. Peneliti menyajikan hasil dalam tabel, gambar dan diskusi terperinci tentang hasil. Diskusi terperinci ini melibatkan penyajian informasi tentang hasil dari masing-masing uji statistik dan menyajikan informasi dengan menggunakan bahasa yang dapat diterima oleh para peneliti kuantitatif.
4)     Menginterpretasi data
Peneliti menyimpulkan penelitiannya dengan merangkum hasil terperinci dalam pernyataan umum. Peneliti juga memberikan penjelasan untuk penemuannya berdasarkan prediksi sebelumnya yang dibuat dalam tinjauan pustaka atau tinjauan teori dan membandingkannya dengan penelitian terdahulu. Demikian juga penting dalam menyimpulkan suatu penelitian untuk mengemukakan keterbatasan penelitian dengan mencatat kelemahan yang mungkin telah mempengaruhi hasilnya, ini merupakan saran untuk peneliti dimasa yang akan datang untuk memperbaiki kelemahan dan memberikan kontribusi lebih jauh tentang suatu topik.

b.      Analisis data dan interpretasi data kualitatif
1)       Mempersiapkan dan mengorganisasikan data untuk analisis
Mengorganisasikan data, mentranskripsikan wawancara dan mengetik catatan lapangan serta mengambil keputusan untuk menganalisis data dengan tangan atau computer. Ada beberapa program software untuk menganalisis data kualitatif.
2)      Mengeksplorasi dan mengode data
Proses pengkodean data adalah mereduksi basis data tesk atau gambar menjadi deskripsi atau tema tentang orang, tempat atau kejadian.  
3)      Mengode untuk membangun deskripsi dan tema
Tema ini dapat berlapis-lapis atau diorganisasikan untuk menceritakan suatu kisah atau juga dapat saling dihubungkan satu sama lain untuk memotret komplesitas fenomena.
4)     Merepresentasikan dan melaporkan temuan
Peneliti kualitatif merepresentasikan temuannya dalam tampilan visual yang mungkin termasuk gambar, diagram, table perbandingan dan table demografis. Peneliti melaporkan temuannya dalam diskusi naratif yang terdiri ata kronologi, pertanyaan atau komentar tentang perubahan yang dialami oleh para partisipan.
5)     Menginterpretasi temuan
Interpretasi ini mengemukakan pendapat/pandangan pribadi, membuat perbandingan antara penemuan dan kepustakaan dan menyebutkan keterbatasan serta menyarankan peneliti di masa mendatang.
6)     Memvalidasi keakuratan temuan
Keakuratan penemuan ini sering menggunakan prosedur validasi, seperti member checking, triangulasi, dan auditing. Maksud validasi adalah untuk meminta partisipan, peninjau eksternal atau sumber data itu sendiri untuk memberikan bukti tentang keakuratan informasi dalam laporan kualitatif.

Tahap 6.      Laporan dan evaluasi penelitian.
Laporan penelitian adalah kajian lengkap yang melaporkan suatu investigasi atau eksplorasi suatu permasalahan, mengidentifikasi pertanyaan yang akan dijawab, termasuk mengumpulkan dan analisis data dan mengemukakan interpretasi tentang data. Tipe laporan penelitian yaitu : disetasi, tesis, jurnal, artikel, makalah dan lain-lain. Struktur kuantitatif yaitu : pendahuluan, tinjauan pustaka, metode, hasil, dan diskusi. Struktur laporan kualitatif yaitu : ilmiah, storytelling (cerita), tematik, deskriptif, teoritis, dan eksperimental. Ketika menulis laporan penlitian gunakanlag bahasa yang tidak bias, mengindari sikap merendahkan dan meremehkan serta asumsi yang bias. Laporan penelitian harus dilaporkan dengan jujur, disampaikan kepada partisipan dan belum pernah dipublikasikan sebelumya. Kriteria untuk mengevaluasi kualitas sebuah penelitian berbeda tergantung dari kriteria evaluatornya. 

Semoga bermanfaat,
Jika ada kekurangan mohon saran dan kritik yang membangun.
Trimakasih.
Wassalam.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar