About

TRI RAHMAH SILVIANI | 15709251035 | PMat A | UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Senin, 28 September 2015

LATAR BELAKANG MASALAH

LATAR BELAKANG MASALAH PENDIDIKAN MATEMATIKA
TRI RAHMAH SILVIANI | 15709251035
PPs PMat A 2015

Dalam penulisan karya ilmiah atau tesis pendidikan matematika diperlukan masalah-masalah yang timbul dalam dunia pendidikan matematika. Masalah adalah kesenjangan antara harapan dan kenyataan, terkdang harapan tidak sesuai dengan kenyataan. Dari penulisan tesis ini harapannya tesis ini berguna bagi pendidikan matematika. Masalah-masalah ini tertuang dalam latar belakang masalah dalam sebuah tesis.

Masalah :
1.      Kurangnya kompetensi guru dalam mengajar
Kenyataan
Harapan
1.     RPP tidak sinkron dengan kegiatan belajar mengajar di kelas
2.    Kurangnya pemahaman bagaimana siswa belajar dan guru mengajar
3.    Belum mampu menyusun RPP sesuai dengan karakter siswa
4.   Pengetahuan pedagogic kurang maksimal
5.    Kurangnya koordinasi dan bertukar pikiran antar sesama guru matematika
6.   Guru tidak mengetahui letak kekurangan dan kelebihan dalam mengajar
7.    Guru menggunakan metode belajar yang monoton



1.     RPP dan kegiatan belajar sinkron
2.    Memperoleh pemahaman yang lebih baik bagaimana siswa belajar dan guru mengajar
3.    Guru mampu menyusun RPP sesuai dengan karakter siswa
4.   Dapat membangun sebuah pengetahuan pedagogic seorang guru, dimana guru dapat memperoleh ilmu dari guru lain
5.    Guru saling mengkoordinasi dan bertukaran sesame guru mata pelajaran matematika
6.   Guru dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan pada saat mengajar
7.    Guru mampu menemukan metode belajar yang tepat

Solusinya.
Peningkatan kompetensi guru melalui MGMP menggunakan metode Lesson Study. Guru diberikan pelatihan oleh dinas tentang sosialisasi lesson studi, dinas pendidikan diharapkan ikut berperan dalam kegiatan trsebut dan mengundang guru-guru dari berbagai sekolah untuk mengikuti kegiatan lesson studi. Lesson studi diharapkan mampu  memberikan pemahaman yang lebih kepada guru guna mencerdaskan kehidupan bangsa.

 Masalah :
       Pengembangan LKS
Kenyataan
Harapan
1.     Guru tidak mampu membuat LKS yang sesuai dengan karakter siswa
2.    Siswa yang memiliki sifat yang beraneka ragam sehingga terjadinya perbedaan kualitas kepintaran 
3.    Guru memakai LKS yang ditulis oleh orang lain
4.   Guru belum mampu membedakan soal yang termuat dalam LKS , yang harus diberikan kepada siswa yang pintar dan siswa yang tidak pintar
5.    Guru belum mampu menyusun LKS dengan baik dan benar
6.   Soal yang diberikan kepada siswa lebih sulit dengan contoh soal yang diberikan karena soal yang diberikan dari LKS yang ditulis orang lain
7.    Keterampilan guru masih kurang dalam kegiatan pembelajaran
8.   Guru tidak memiliki motivasi dalam pembelajaran
9.   Guru hanya menjalankan tugas sebagai guru
10.Guru kurang inovatif dalam mengajar
11.  Guru tidak mampu mengembangkan perangkat pembelajaran

1.     Guru mampu membuat LKS yang sesuai dengan karakter siswa
2.    Siswa yang kurang pintar diberikan motivasi dengan memberikan soal yang lebih mudah dibanding siswa yang pintar
3.    Guru tidak memakai LKS dari orang lain
4.   Guru mampu membedakan soal sesuai karakter siswa
5.    Guru mampu menyusun LKS yang baik dan yang benar
6.   Soal yang termuat dalam LKS tidak terlalu sulit
7.    Keterampilan guru lebih meningkat
8.   Guru memiliki motivasi
9.   Guru mampu bertanggung jawab 
10. Guru memiliki inovasi yang tinggi
11.  Guru mampu mengembangkan perangkat pembelajarn


Solusinya.
Pengembangan LKS yang disusun ole guru mata pelajaran itu sendiri. Guru mampu menerapkan metode belajar atau perangkat pembelajaran yang baik dan berguna.

 Masalah :
          Metode pembelajaran konvensional
Kenyataan
Harapan
1.     Guru masih menggunakan metode pembelajaran konvensional
2.    Guru sangat dominan didalam proses belajar mengajar
3.    penilaian lebih dominan pada aspek hasil daripada proses
4.   siswa belajar secara individu
5.    sumber belajar cenderung stagnan
6.    topic yang digunakan guru tidak berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
7.     Penugasan jarang diberikan
8.    Guru dan siswa jarang berkolaborasi dalam menyelesaikan tugas
9.   Guru bukan sebagai mentor tetapi sebagai penceramah
10.Guru menganggap dirinya paling pintar
11.  Guru tidak memberikan kegiatan refleksi atas tugas yang diberikan
1.     Guru menggunakan metode project based learning
2.    Guru dan siswa sama-sama dominan didalam kelas
3.    Penilaian dilihat dari proses dan hasil akhir
4.   Siswa belajar secara kelompok
5.    Sumber belajar cenderung dinamis
6.   Topic pembelajaran berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
7.    Penugasan atau proyek selalu diberikan
8.   Guru dan siswa saling berkolaborasi
9.   Guru mwnjadi mentor bukan penceramah
10.Guru berinteraksi dengan siswa
11.  Guru memberikan kegiatan refleksi atas proyek yang dikerjakan



Solusi :
Guru tidak lagi mengajar dengan metode konvensional tetapi guru menerapkan metode PjBL pada proses kegiatan belajar mengajar.                                                                             



Tidak ada komentar:

Posting Komentar