About

TRI RAHMAH SILVIANI | 15709251035 | PMat A | UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Rabu, 16 September 2015

METODOLOGI PENELITIAN

MATH EDUCATION PROBLEMS

Tulisan ini adalah hasil diskusi bersama mahasiswa kelas PMat A PPs UNY 2015 pada mata kuliah metodologi penelitian yang dibimbing oleh ibu Dr. Heri Retnowati.

Pendidikan adalah kegiatan pembelajaran pengetahuan, keterampilan dan kebiasaan yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan atau penelitian. Pendidikan biasanya bisa didapat secara otodidak tetapi umumnya pendidikan didapat dari orang lain.
 Setiap kegiatan dalam kehidupan pasti terdapat masalah-masalah yang dihadapi, begitupula dengan pendidikan khususnya pendidikan matematika. Pada dasarnya setiap masalah pasti selalu ada pemecahannya, pemecahan masalah bisa diketahui jika pelaksana pendidikan melakukan riset atas kegiatan pendidikan.
Ada beberapa masalah pendidikan yang dialami oleh pelaku pendidikan matematika seperti guru, siswa, kepala sekolah, dinas pendidikan, dan orang tua yang kami diskusikan pada kegiatan  proses belajar metodologi penelitian, yaitu :

1.    Guru
·      Kurikulum yang diatur oleh pemerintah membuat guru kaku dalam mengajar
·  Kepribadian/kompetensi guru yang kurang memadai menyebabkan kurangnya kinerja guru
·    Permasalahan ekonomi yang mengharuskan guru bekerja bukan karena panggilan nurani menyebabkan guru tidak mampu menyiapkan diri untuk mengajar dengan baik
·      Kurang bervariasi dalam menyiapkan metode pembelajaran
·      Kurangnya motivasi dalam diri guru
·      Kurangnya pelatihan yang diberikan kepada guru
2.    Siswa
·   Ketertarika terhadap guru karena dari berbagai aspek seperi, cara mengajar guru atau karakter guru itu sendiri
·      Pembelajaran yang monoton menyebabkan anak kurang tertarik dengan pelajaran
·      Matematika dianggap sulit karena rumus-rumus yang dianggap banyak
·    Siswa belum memahami materi prasyarat, sehingga sulit untuk memahami materi berikutnya
·      Pemahaman buku yang kurang karena materi yang terlalu abstrak
·      Penerapan waktu lima hari kerja membuat siswa kurang konsentrasi
·    Kemampuan siswa yang variatif, yang kurang pintar merasa minder yang disebabkan dari berbagai faktor seperti (orangtua, lingkungan)
·    Fasilitas yang dimiliki siswa kurang sehingga tidak menunjang kegiatan belajar siswa
·      Jadwal belajar khusus MIPA yang sesuai dengan kondisi berpikir siswa
·  Perjuangan yang kurang sehingga menyebabkan rasa malas dan kurang tertarik karena tidak sesuai dengan cita-cita anak
·  Kecemasan ketika ujian karena kurangnya persiapan atau pemahaman terhadap materi
·   Kondisi tubuh menyebabkan kondisi fisik dan kurangnya konsentrasi siswa dalam mengikuti pelajaran.
·      Kecanduan game, computer atau internet sehingga pendidikan diabaikan
3.    Kepala sekolah
·    Kepala sekolah kurang memonitori kegiatan sekolah disebabkan karena jadwal yang  padat
·      Pengetahuan IT yang kurang
·      Kurangnya pelatihan kepemimpinan bagi kepala sekolah
·      Niat menjadi kepala sekolah karena ekonomi dan status sosial, ini hanya berlaku jika dalam perekrutan kepala sekolah tidak menggunakan prosedur yang ada
·      Pengelolaan dana sekolah kurang optimal
·      Manajemen kepemimpinan kurang memadai
·      Sosialisasi atau hubungan dengan guru-guru kurang sehat
4.      Dinas pendidikan
·      Evaluasi pelatihan yang diselenggarakan dinas tidak merata
·      Pelatihan kurang efektif baik tempat maupun waktu
·      Kurang monitoring, hanya melaksanakan tugas
·      Pemerataan dana pendidikan
·    Dana pemerintah tidak 100% diterima, daya serap 100% tetapi tidak sesuai dengan alokasinya  
·      Sistem Pelayanan administrasi
5.    Orang tua
·      Biaya pendidikan
·      Fasilitas untuk anak kurang memadai
·      Wawasan orang tua yang minim menyebabkan anak kurang mendapat pendidikan melalui orangtua
·      Tuntutan terhadap anak untuk mengikuti apa yang mereka mau
·      Komunkasi yang tidak lancar karena kesibukan orang tua
·      Tidak ada keteladanan yang ditunjukkan pada anak
·      Pola pemilihan sekolah yang tidak tepat menyebabkan anak kurang bersemangat
·      Orang tua kurang peka terhadap kebutuhan siswa
                                                     
Selain masalah yang dialami oleh pelaku pendidikan, ada beberapa faktor masalah lagi yang kami bahas dalam diskusi ini terkait pendidikan matematika, yaitu:
1.    Lingkungan
·      Kurangnya sarana dan prasana
·      Suasana akademis yang tidak memungkinkan untuk belajar
·      Suasana hijau yang kurang
2.    Matematika
·      Soal yang diberikan tidak sesuai dengan konteks kehidupan sehari-hari
·      Pola pikir bahwa rumus matematika tidak untuk dihafal tapi untuk dipahami
·      Kurangnya pemahaman ilmu dasar matematika
·      Materi yang diberikan tidak sesuai dengan tingkat penalaran siswa
·      Tingkat kesulitan soal
·      Konsep belum diketahui manfaatnya
·      Matematika simbolik
·      Materi padat, menghafal
Demikian refleksi hasil diskusi mahasiswa PMat A PPs UNY 2015 pada pertemuan pertama dan kedua. Semoga kami sebagai calon guru mampu memberikan solusi bagi peningkatan mutu pendidikan Indonesia.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar